Kamis, 09 Juli 2020

ANALOGI HMI SEBAGAI KOPERASI MAHASISWA BERBASIS SDM?


HMI sebagai koperasi? Mengapa HMI dianalogikan dengan koperasi? Dan apa yang menarik dari analogi HMI sebagai koperasi? Pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang kemudian semakin seru untuk kita menjadi bahan renungan pada kesempatan kali ini. Untuk itu, mari kita tanyakan langsung kepada Ketum HMI Cabang Bogor, Sdr. Qiki Qilang.

Wartawan: Bang Qiki, akhir-akhir ini anda pernah melontarkan analogi mengenai analogi HMI sebagai koperasi mahasiswa berbasis SDM. Bisakah Anda menjelaskan mengenai maksud dari analogi tersebut?

Q: Ya, saya memang pernah melontarkan analogi tersebut untuk lebih bisa menjelaskan secara sederhana kepada para kader mengenai apa itu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Karena sekarang ini banyak kader, apalagi kader yang baru masuk HMI kurang bisa memahami apa itu HMI secara menyeluruh. Banyak yang menganggap HMI ini mirip dengan LSM, lembaga think tank atau partai politik. Terutama saya sering mendengar HMI ini diidentikkan dengan PRD yang dulu dipimpin Budiman Sudjatmiko.

W: Apakah Anda merasa keberatan jika HMI diidentikkan dengan LSM, lembaga think tank atau partai politik?

Q: Ya, saya sangat keberatan.

W: Kenapa?

Q: Karena saya merasa bahwa HMI lebih dari sekedar LSM, lembaga think tank, atau partai politik. HMI merupakan organisasi yang komplit, dan tentu kekuatannya lebih dari itu.

W: Bisakah Anda menjelaskan mengenai apa itu perbedaan HMI dibandingkan dengan lembaga-lembaga yang sering dianggapkan orang tersebut?

Q: Sebagai organisasi mahasiswa tertua di Indonesia, HMI telah memiliki sistem organisasi yang baik, Hal ini terlihat dari konstitusi organisasinya yang lengkap dari A sampai Z-nya komplit. HMI di-create untuk bisa menjadi kampus kedua bagi mahasiswa yang nyaman untuk mengembangkan kemampuan mereka masing-masing di berbagai bidang minat dan bakat. Bahkan HMI telah memiliki budaya organisasi yang khas dan kental. Seperti misalnya sesama anggota HMI bisa saling mengenali hanya dari mengidentifikasi cara berbicara, alur berpikir, dan cara mengungkapkan pendapatnya.

Hal terpenting dari perbedaan HMI dengan organisasi-organisasi tersebut adalah bahwa fungsi dari organisasi HMI adalah fungsi pengaderan. Dengan kata lain, tugas pokok dari HMI adalah pengaderan. Masalah nanti ke depan para kader mau jadi professional, akademisi, politisi, atau yang lainnya. Itu terserah mereka. Yang terpenting HMI sudah memberikan bekal yang maksimal. Dalam kegiatan, kami senantiasa berpatokan kepada tujuan HMI, yaitu terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam, dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.

W: Jadi merut Anda analogi koperasi mahasiswa berbasis SDM itu adalah analogi yang pas untuk menggambarkan HMI?

Q: Ya, itu yang menurut saya paling mendekati.

W: Bisakah Anda menjelaskan mengenai analogi tersebut?

Q: Begini, koperasi sebagaimana dari akar katanya adalah cooperation, yang berarti bekerjasama. Artinya, suatu kesatuan usaha yang dikerjakan secara bersama-sama dengan tujuan untuk kesejahteraan anggotanya. Di HMI kita mengenal juga anggota dan pengurus. Pengurus adalah orang yang diberikan legitimasi melalui suatu rapat anggota untuk menjalankan segala tugas organisasi yang bersifat rutin dan menjalankan segala keputusan dari rapat anggota. Pengurus inilah yang kemudian memiliki kewajiban untuk mengembangkan asset yang ada demi mensejahterakan anggotanya.

W: Apa yang dimaksud anda dengan asset yang ada di HMI?

Q: Asset yang ada di HMI tidak lain adalah kader HMI itu sendiri. Jadi, pengurus harus bisa mengelola asset itu sehingga kemudian asset itu bisa bertambah di akhir kepengurusannya nanti.

W: Maksud Anda bertambah dalam hal apa?

Q: Maksud asset yang bertambah menurut saya adalah baik kuantitas, yaitu semakin banyaknya anggota HMI. Tetapi yang menjadi hal terpenting adalah bertambahnya kualitas dari para kader tersebut. Artinya HMI bisa memberikan manfaat yang berarti bagi kader, yaitu bertambahnya kapasitas mereka. Dengan bertambahnya kualitas kader, maka itu berarti telah ikut menyejahterakan kader baik dalam hal kekayaan berpikir maupun kekayaan jiwanya.

W: Ooo.. jadi itu toh alasannya kenapa Anda menganalogikan HMI sebagai sebuah koperasi. Lalu pertanyaannya, apakah anggota yang Anda anggap sebagai asset HMI ini Anda analogikan juga sebagai benda mati seperti halnya asset yang ada di koperasi?

Q: Tentu tidak dong. Makanya disini diperlukan pemikiran yang logis dalam beranalogi. Asset yang ada di HMI ini memiliki tanggung jawab terhadap himpunan dan yang terpenting mereka harus bertanggung jawab terhadap diri mereka sendiri.

W: Lalu apa bentuk tanggung jawab mereka terhadap himpunan dan terhadap diri mereka sendiri?

Q: Tanggung jawab terhadap himpunan adalah bahwa mereka harus senantiasa menjaga nama baik himpunan dan menjalankan AD/ART yang ada di aturan himpunan. Sedangkan tanggung jawab terhadap diri mereka sendiri adalah bahwa mereka juga memiliki tanggung jawab terhadap bertambahnya kapasitas yang ada di dalam diri mereka sendiri. Dalam hal ini anggota harus bisa mendefinisikan apa fashion mereka, dan setelah itu mereka secara aktif (secara mandiri) menggunakan sarana HMI dan keluarga besar HMI untuk mewujudkan apa yang diinginkan tanpa menunggu aba-aba dari pengurus. Contoh, jika saya ingin menjadi seorang pengusaha maka saya harus bertanggung jawab terhadap diri sendiri untuk mewujudkannya. Sebagai organisasi mahasiswa Islam tertua di Indonesia yang masih bertahan sampai saat ini, tentunya HMI sudah memiliki banyak alumi yang bergerak di bidang kewirausahaan. Jika butuh informasi mengenai alumni yang bergerak di bidang wirausaha, tanya kepada pengurus. Setelah tahu, maka jangan segan-segan untuk bersilaturahim kepada mereka. Tentu mereka akan welcome dan senang dikunjungi karena memang silaturahim adalah salah satu tradisi di HMI yang juga merupakan tradisi para ulama.

W: Oke, sepertinya maksud dari analogi Anda sudah dapat kami mengerti. Tapi ada satu lagi pertanyaan terakhir yang dari tadi sepertinya belum kita sentuh, yaitu mengenai kebiasaan demonstrasi yang ada di HMI. Dimana letak dari gerakan mahasiswanya jika Anda masih menganggap analogi HMI sebagai koperasi ini relevan?

Q: Ini merupakan pertanyaan yang menarik. Selama ini memang demonstrasi menjadi hal yang sangat diidentikkan dengan HMI. Banyak pandangan negatif dari masyarakat mengenai demonstrasi yang dilakukan oleh kader maupun simpatisan HMI. Bagi saya, masalah demonstrasi itu adalah bagian dari sebuah strategi saja dalam upaya menyampaikan pendapat. Kadang sesekali kita perlu berdemonstrasi agar ide kita cepat mendapat tanggapan dan cepat tersebar di masyarakat. Tidak ada hal yang negative dalam berdemonstrasi. Melainkan demonstrasi secara positif bisa dijadikan sebagai sebuah wahana untuk perkaderan bagi anggota HMI agar bisa lebih tampil percara diri mengemukakan pendapat di muka umum. Yang negatif adalah jika demonstrasi itu sudah merusak property milik umum dan merugikan masyarakat.

Demikianlah wawancara yang dilakukan pada kesempatan ini. Semoga menginspirasi. Bahagia HMI. (17 April 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar