Kamis, 09 Juli 2020

ORKESTRA PERKADERAN HMI CABANG BOGOR


(Sebuah Ikhtiar dalam Membangun Mimpi Kita Bersama Menuju HMI Sebagai Entrepreneurship Organization)

Oleh: Qiki Qilang Syachbudy
Ketum HMI Cabang Bogor 2013-2014

Perkaderan merupakan kata yang sangat penting dalam tubuh organisasi HMI. Karena melalui kader tersebutlah kita bisa mempersiapkan Sumberdaya Manusia (SDM) yang mumpuni bagi kemajuan kehidupan bangsa dan Negara. Melalui tujuannya, yaitu Terbinanya Insan Akademis, Pencipta, Pengabdi yang Bernafaskan Islam dan Bertanggung Jawab Atas Terwujudnya Masyarakat Adil Makmur yang Diridhoi Allah SWT, HMI terus tegak percaya diri dalam menjalankan aktivitas – aktivitas perkaderannya.
Khusus di HMI Cabang Bogor, aktivitas perkaderan dari waktu ke waktu semakin menunjukkan peningkatan dan kemajuan. Ukuran peningkatan dan kemajuan tersebut bisa dilihat dari semakin banyaknya aktivitas Basic Training (LK I) yang diadakan oleh komisariat – komisariat di lingkungan keluarga besar HMI Cabang Bogor (tercatat dari mulai bulan Desember 2013 sudah ada beberapa komisariat yang melakukan LK I, diantaranya adalah HMI Kom. Diploma, HMI Kom. FPIK, HMI Kom. Fapet, dan HMI Kom. FEM) serta aktivitas lain yang dilakukan oleh pengurus cabang (seperti LK II Se-Bogor Raya, Buletin Jum’at Dwimingguan, Program Pohon Kader, dll.).
Namun demikian, ukuran peningkatan dan kemajuan tersebut hendaknya kita lihat bukan hanya dari banyaknya aktivitas, tetapi juga dalam hal inovasi teknik penyelenggaran kegiatannya. Sebagai contoh misalnya, dalam penyelenggaraan kegiatan LK I, banyak model baru yang sudah ditunjukkan oleh masing-masing panitia penyelenggara seperti misalnya Komisariat Diploma mengadakan kegiatan LK I selama satu minggu berturut – turut dengan waktu antara ba’da maghrib sampai pukul 20:00 pada setiap harinya. Kemudian ada lagi model LK I yang dilakukan oleh Komisariat Fapet yang diselenggarakan pada hari Jum’at, Sabtu, dan Minggu di GSMI dengan melakukan masak-masak bersama untuk bahan konsumsi pesertanya. Serta model LK I yang dilakukan oleh Komisariat FPIK dan FEM dengan masing – masing menggunakan hari Jum’at, Sabtu, dan Minggu di GSMI.
Semua model penyelengaraan yang dilakukan oleh masing – masing komisariat sangat bagus dan menarik untuk diperhatikan, karena hal tersebut sudah merupakan sebuah ikhtiar dari masing-masing komisariat dalam menyesuaikan diri dengan kondisi kesibukan aktivitas akademik para calon kadernya. Namun demikian, dari sekian pilihan tersebut, model perkaderan yang sudah dicontohkan oleh Komisariat Diploma patut untuk kita jadikan perhatian secara seksama mengingat model tersebut adalah sesuatu hal yang baru keberadaannya khususnya di lingkungan keluarga besar HMI Cabang Bogor.
Model perkaderan yang dicontohkan oleh Komisariat Diploma mirip dengan model pengajian “sorogan” ketika waktu penulis belajar mengaji di kampung halaman. Waktunya sama, yaitu pengajian dilakukan ba’da maghrib sambil menunggu waktunya shalat Isya’ berjamaah. Model perkaderan tersebutlah yang menurut hemat penulis pantas untuk kita kembangkan ke depan sebagai solusi untuk menjawab semakin padatnya kegiatan akademik yang dialami oleh para calon kader. Dengan demikian para calon kader merasa semangat dalam mengikuti LK I karena mereka bisa mengisi waktu luang dengan hal-hal yang positif.
Mengenai tempatnya, kita dapat menggunakan beberapa alternatif tempat yang sederhana misalnya masjid kampus atau tempat lesehan lahan terbuka yang biasa mahasiswa gunakan untuk rapat-rapat organisasi. Dengan demikian juga akan semakin menjadi daya tarik bagi para mahasiswa lain untuk berbondong-bondong bergabung dengan HMI.
Berbagai model pengaderan harus selalu kita upayakan. Zaman semakin maju, hal ini menunjukkan bahwa kita tidak harus selalu diam di tempat. Kita harus selalu mengusahakan kemajuan karena HMI berisikan orang-orang terpelajar yang mampu berpikir progressif. HMI harus menjadi sebuah organisasi pembelajar karena diisi oleh orang-orang yang senang dengan belajar dan memperbaiki diri. Dan HMI harus bisa menjadi entrepreneurship organization yang bukan hanya mampu memperbanyak kader tetapi juga mampu untuk menjaga kualitas kader-kadernya. (10 Mei 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar