Oleh: Qiki Qilang Syachbudy
Ketum HMI Cabang Bogor 2013-2014
Setelah melalui
perbincangan yang mendalam antara perwakilan dari organisasi HMI, IMM, KAMMI,
dan KMNU pada tanggal 2 Muharram 1434 H bertepatan dengan tanggal 15 November
2012, akhirnya tercetuslah sebuah usulan untuk membentuk sebuah forum
organisasi-organisasi Islam ekstra kampus. Nama yang kemudian disepakati untuk
forum ini adalah Forum Organisasi Ekstra Kampus Islam (FOREI) IPB. Melalui
Forum inilah diharapkan akan adanya ikhtiar-ikhtiar yang
semakin terorganisir diantara para mahasiswa Islam dalam rangka ikut
berkontribusi dalam memajukan kehidupan umat.
Sebagai gerak
awal dalam mengawali forum ini maka telah disepakati bahwa isu kemerdekaan
Palestina akan dijadikan sebagai isu yang akan dikawal bersama. Hal ini
dianggap penting karena pada isu kemerdekaan Palestina terletak pokok-pokok
permasalahan yang tidak sesuai dengan semangat hidup masyarakat Islam,
nilai-nilai ke-Indonesiaan dan nilai-nilai universal yang berlaku di seluruh
dunia. Maka dengan tanpa mengenyampingkan persoalan-persoalan umat di dalam
negeri, perlu adanya gerak nyata dari berbagai pihak dalam menyelesaikan
permasalahan ini sehingga kehidupan di dunia akan berjalan harmonis tanpa
adanya penindasan antara satu warga dunia terhadap warga dunia yang lain.
Pada dasarnya,
Islam sebagai agama yang sesuai dengan fitrah manusia menghendaki sebuah
kehidupan yang harmonis sehingga manusia-manusia yang hidup di dalamnya dapat
dengan tenang untuk memenuhi segala kebutuhannya melalui mencari dan
mengembangkan seluruh potensi yang Allah SWT telah disediakan di bumi ini.
Islam sangat mengutuk keras siapapun yang telah sengaja merampas hak-hak orang
lain, sehingga menghambat orang lain untuk hidup dan beribadah melalui
karya-karyanya.
Serangan yang
telah dilakukan oleh Zionis Israel kepada rakyat sipil Palestina menurut
pandangan Islam adalah sebuah kesombongan yang disebabkan oleh ego yang merasa
dirinya paling mulia dan paling benar sehingga orang lain atau bangsa lain
dianggap salah. Hal ini tentu sangat bertentangan dengan ajaran Islam yang sangat
menghargai perbedaan. Sampai-sampai Allah SWT menyebutkan di dalam salah satu
ayat-Nya bahwa tidak ada paksaan untuk masuk agama Islam.
Tujuan Islam
diturunkan ke muka bumi ini adalah untuk menciptakan keselamatan bagi seluruh
bangsa. Tidak ada sama-sekali di dalamnya bentuk-bentuk primordialisme. Bahwa
Islam adalah agama yang sempurna memang diakui di dalam Alquran, tetapi
kesempurnaan itu tidaklah benar jika disampaikan dengan cara-cara yang
menyebabkan hak orang lain terganggu.
Disinilah letak
mendasar perbedaan antara Zionisme dan Islam. Melalui kader-kadernya (red: umat
Islam) Islam mengajarkan untuk terus berbuat kebaikan (beribadah secara luas)
di muka bumi ini sehingga menjadi rahmat bagi semesta alam. Islam sangat
melarang umatnya untuk berlaku seperti halnya para Zionis yang menganggap
dirinya paling baik dan menganggap orang lain tidak baik. Malah ajaran Islam
menghendaki persatuan antar umat Islam untuk melakukan kerja sosial bagi
kemakmuran dunia dengan menyebutkan bahwa umat Islam itu bagaikan satu kesatuan
tubuh yang apabila satu bagian tersakiti maka bagian lainnya akan merasa sakit
pula. Semangat saling membesarkan, mengayomi, memperbaiki, membangun, dan
menasihati inilah yang seharusnya berkembang diantara umat Islam pada masa
kontemporer ini sehingga dengan barisan yang teratur akan bisa berbuat banyak
bagi kemajuan umat. Perasaan paling benar sendiri, paling mulia sendiri, dan
paling memiliki niat yang mulia sendiri adalah warisan Zionis yang secepatnya
harus segera dijauhi oleh seluruh umat Islam. Atas dasar pemikiran itulah maka
FOREI IPB sengaja dibentuk.
Diawali oleh
semangat anti Zionis Israel terhadap Palestina, mudah-mudahan kedepannya akan
selalu menjadi wadah yang baik bagi para mahasiswa Islam khususnya yang ada di
IPB untuk melakukan gerakan secara berjamaah. Selain masalah internasional,
masih banyak permasalahan umat yang ada di Indonesia baik dalam bidang politik,
ekonomi, dan budaya yang harus secepatnya diselesaikan. Belum lagi Indonesia
akan menyambut era perdagangan bebas pada tahun 2015 yang berarti menuntut
peran dari para kaum terpelajar untuk menempatkan posisi umat pada peran
sebagai pelaku, dan bukan malah menjadi penonton. Mudah-mudahan semangat FOREI
IPB ini bisa disadari, dirasakan dan menjadi inspirasi bagi kampus-kampus di
luar IPB. (29 November 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar