Pada kesempatan ini kami sengaja kembali menghadirkan sesi wawancara khusus
dengan ketua umum HMI Cabang Bogor periode 2013-2014, Bang Qiki Qilang
Syachbudy. Wawancara ini sengaja dilakukan karena banyaknya pertanyaan baik
dari kader ataupun masyarakat umum tentang apa dan bagaimana yang harus
dilakukan setelah menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Berikut
adalah wawancaranya.
W: Salam Bang, bisakah abang menjelaskan apa itu Himpunan Mahasiswa Islam
(HMI)?
Q: Menurut saya, HMI adalah sebuah organisasi yang semua anggotanya adalah
mahasiswa yang beragama Islam. Para mahasiswa ini berhimpun di organisasi HMI
atas dasar sebuah pemahaman bahwa mereka memerlukan proses kerja bersama untuk
memperbaiki diri dan memperbaiki lingkungan sekitar atas dasar nilai-nilai
Islam. Kalau ingin lebih lengkapnya, saudara bisa baca sendiri pada konstitusi
HMI.
W: Lalu apa ciri khas HMI dibandingkan dengan organisasi kemahasiswaan yang
lainnya?
Q: Untuk menjawab pertanyaan ini, kita bisa melihatnya di tujuan HMI, yaitu,
“Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam. Dan
bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah
SWT”. Dari tujuannya tersebut maka jelas bahwa HMI sangat menjunjung nilai ilmu
pengetahuan (insan akademis). Sehingga diharapkan dengan ilmunya tersebut, para
kadernya bisa menjadi pelaku dalam proses kemajuan zaman dengan terus berpegang
teguh terhadap nilai-nilai Islam yang rahmatan lil a’lamin.
Q: Anak HMI harus memiliki karakter mencintai ilmu, dan mereka diharapkan
menjadi jagoan-jagoan dalam bidangnya masing-masing sesuai dengan ilmu yang
mereka pelajari di perguruan tinggi. Basic keilmuan yang mereka punyai inilah
yang kemudian HMI perkaya dengan ruh semangat ke-Islaman yang rahmatan lil
a’lamin, semangat ingin menebar manfaat ilmunya tersebut kepada manusia lain.
W: Bukankah yang saya dengar HMI itu terlalu politis dan mengajarkan para
kadernya supaya jadi para politikus?
Q: Pendapat itu merupakan pendapat yang kurang tepat. Alumni HMI memang
banyak yang terjun di dunia politik. Tapi lebih banyak lagi yang terjun di
dunia nonpolitik. Artinya, bahwa HMI tidak pernah membatasi kadernya untuk
berkontribusi pada sektor apapun. Alumni HMI dipersilakan untuk berkontribusi
pada bidang apapun asal mereka memiliki keinginan dan ilmunya. Seperti misalnya
Akbar Tanjung dan Anas Urbaningrum, mereka besar pada bidang ilmu
mereka. Baik Akbar maupun Anas, mereka kuliah di bidang politik (Akbar Tanjung
adalah doktor dalam ilmu politik, dan Anas pun calon doktor dari ilmu politik).
Dan terbukti bahwa mereka terjun di dunia politikpun bukan hanya team hore,
tetapi mampu menjadi motor penggerak dan pemikir di lingkungannya
masing-masing.
Q: Kadang pemberitaanpun tidak berimbang. Orang-orang lebih menyerap
tentang hal yang kasat mata saja dari HMI, tanpa melihat secara ilmiah dan
melakukan cek dan ricek.
W: Apa maksud Anda mengatakan demikian?
Q: Ya seperti Anda tadi. Yang Anda dengar tentang HMI kan cuma kata orang.
Anda pernah tidak menanyakan kepada anak HMI-nya langsung tentang apa yang
terjadi, dan proses apa yang dilakukan oleh anak HMI selama ber-HMI?
(Wartawan hanya diam dan mengangguk-anggukkan kepala)
W: Oya bang, kembali kepada judul wawancara pada kali ini. Apa sih yang
harus dilakukan para kader HMI setelah masuk menjadi anggota HMI?
Q: Ini pertanyaan bagus. Saya akui bahwa ada kader yang masih merasa
kebingungan ketika mereka menjadi anggota HMI. Padahal, ber-HMI itu mudah. Kita
membaca (Qur’an, buku, dll), itu sudah melakukan cita-cita HMI; kita menulis
(laporan, makalah, jurnal ilmiah, skripsi, dll), itu sudah melakukan keinginan
HMI; kita belajar (mengaji, ceramah, untuk ujian, dll.), itu sudah melakukan
tugas ber-HMI. Pokoknya, apapun kegiatan yang bermanfaat itu adalah anjuran
HMI. Dengan para mahasiswa ber-HMI, diharapkan akan bisa mempermudah dan
memberikan semangat kepada mereka untuk memperkaya diri dengan ilmu,
persaudaraan, dan life skill.
Q: Jadi, ber-HMI itu mudah. Pertama, kita selesaikan tugas kuliah kita
dengan baik. Berbarengan dengan itu, kita berintekasi dengan sesama kader HMI
atau alumni HMI untuk saling sharing dan berbagi ilmu dan pengalaman. Serta
jangan lupa, sesekali kita melakukan kegiatan sosial bersama seperti misalnya
mengajari anak-anak mengaji di mushola, aksi solidaritas, dll.
W: Apa pesan Abang untuk para kader HMI khususnya kader HMI Cabang Bogor?
Q: Jadilah mahasiswa yang mumpuni dalam bidang keilmuan masing-masing, dan
gunakan HMI sebaik mungkin untuk menambah soft
skill. Saya bisa menjamin, belajar soft
skill di HMI paling oke, asal SERIUS dan TOTAL!! (8 Agustus 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar