Oleh: Qiki Qilang Syachbudy
Satusatunya yang saya perlukan ialah waktu.
Alangkahkah hebatnya jika saya dapat membeli
waktuwaktu yang terbuang (Michael Faraday)
Pada
awal bab ini saya ingin menyitir sebuah surat al Ashr. Berikut adalah
terjemahannya:
“Demi masa, sesungguhnya manusia itu
dalam keadaan merugi, kecuali mereka yang beriman dan beramal shaleh, dan
saling menasihati dalam kebenaran dan dalam kesabaran”.
Bila kita renungkan, sungguh sangat besar makna ayat yang
berada pada surat al-Ashr itu. Saking besarnya, hingga ada yang
menyebutkan bahwa seandainya Allah swt hanya menurunkan surat al-Ashr ke dunia
ini maka itu sudah cukup untuk dijadikan pedoman oleh seluruh manusia di bumi.
Melalui waktu kita dapat menyaksikan keadilan Allah swt yang sangat jelas. Siapapun tak bisa membantahnya bahwa Dia
adalah Maha Adil. Atas karunia keadilanNyalah kita semua yang berada di bumi
ini diberikan modal berupa waktu yang sama selama 24 jam dalam sehari semalam. Namun
dalam pemanfaatannya, Dia menyerahkan sepenuhnya kepada kita, mengenai mau
diapakan waktu tersebut. Apakah mau kita gunakan untuk menghasilkan karya besar, atau dibiarkan begitu saja sia-sia berlalu tanpa ada makna yang berarti?
Dalam kehidupan sebagai siswa (mahasiswa) selama 16 (enam
belas) tahun (SD, SMP, SMA, Sarjana, dan Pascasarjana), Saya banyak melihat
berbagai perilaku siswa (mahasiswa). Ada siswa (mahasiswa) yang rajin belajar
sehingga lupa berorganisasi dan bermain dengan temantemannya; ada siswa
(mahasiswa) yang sibuk saja berorganisasi sehingga lupa dengan tugas sekolah
(kuliah)nya; dan ada juga siswa (mahasiswa) hebat yang mampu menyeimbangkan
antara sekolah (kuliah), organisasi dan bergaul dengan temantemannya. Yang
parah adalah banyak siswa (mahasiswa) yang baik sekolah (kuliah) maupun
organisasinya semuanya gagal. Mereka biasanya hanya disibukkan dengan masalahmasalah
yang sia-sia.
Biasanya tipe siswa (mahasiswa) yang terakhir ini adalah
tipe yang tidak mampu mengelola waktunya dengan baik. Mereka biasanya terlena karena
terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya. Siswa (mahasiswa) seperti ini yang
kemudian akan menderita di akhirakhir masa sekolah (kuliah) dengan nilai kecil
dan minim prestasi. Jika mereka tidak secepatnya memperbaiki diri maka akan
terperosok ke lumpur kegagalan yang semakin dalam. Meskipun ada juga yang
kemudian memperbaiki diri sehingga mereka di masa depan justru mampu mempekerjakan
temantemannya yang sukses di bidang akademik ketika sekolah (kuliah). Tetapi
ingat, itu JaRanG TeRjaDi !!!
***
Kawan-kawan mungkin pernah mendengar kisah bahwa banyak
orang pada zaman dahulu yang menulis di dalam kitabnya, bahwa sebenarnya waktu
24 jam yang terdiri dari satu hari satu malam itu sangatlah kurang. Bahkan
seorang BJ Habibie pun dalam sebuah pidatonya pernah
menyebut bahwa kalau boleh menawar kepada Tuhan, maka Beliau akan meminta
ditambah waktunya menjadi 50 jam dalam sehari semalam.
Begitu pula di zaman ini, zaman dimana kita hidup. Tak saja mendengar atau membaca pernyataan orangorang zaman
dahulu, namun kini kita benar-benar merasakan bahwa waktu itu memang
sangat cepat sekali pergantiannya. Kadang kita merasa bahwa baru saja hari
Senin, namun tak
terasa sudah Senin lagi. Masingmasing kita mungkin pernah merasa bahwa kita baru lulus SD kemarin, namun tak terasa kini kita sudah menjadi dewasa.
Waktu
terus berputar, hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti
bulan, bahkan tahun berganti tahun. Terus menempa kita, silih berganti, bertubi-tubi. Ada yang berhasil memanfaatkan waktu,
yaitu mereka yang selalu mengisinya dengan kegiatankegiatan yang tepat dan bermanfaat,
sehingga kemudian orangorang mengenal mereka sebagai manusia sukses. Namun juga
kemudian ada orang yang gagal. Orangorang menjulukinya sebagai orang gagal.
Memang
banyak orangorang yang sukses, namun seperti kita ketahui bersama, ternyata
lebih banyak lagi orangorang yang gagal. Gagal di sini saya artikan sebagai
suatu kondisi seseorang yang hidup berada pada dunia yang tak dikehendakinya,
sehingga muncul berbagai kondisi jiwa yang tak mendukung
terhadap kemajuan dirinya atau kemajuan lingkungan sekitarnya. Mereka
hidup hanya merasakan paksaan dan keletihan jiwa semata. Secara sederhana kita menyebutnya
sebagai manusia yang tak memiliki tujuan hidup. Orang yang hidup tanpa tujuan
maka kehidupan yang dijalaninya akan tak bermakna (meaningless). Menurut Viktor E. Frankl, seorang
psikiater dari Wina, orang yang berada dalam kondisi meaningless inilah
yang kemudian akan menderita (suffering) dan mengidap berbagai macam gangguan
psikologis. So, life is choice to do right or wrong, isn’t it?
Banyak
yang bilang bahwa sukses adalah pilihan. Tapi
mungkin banyak juga yang belum paham tentang makna pilihan itu sendiri.
Kebanyakan kita mengartikan pilihan hanya sebagai pilihan fisik semata. Contohnya
saja mungkin kita pernah menganggap bahwa orang yang masuk sekolah (kuliah) di jurusan kedokteran lebih sukses daripada orang yang masuk sekolah (kuliah) pada fakultas yang lainnya, atau menganggap bahwa siswa
(mahasiswa) yang sekolah (kuliah) ke luar negeri adalah orang sukses dibandingkan
siswa (mahasiswa) yang sekolah (kuliah) di dalam negeri. Maka dari itu kita
menyaksikan bahwa orang berlombalomba mengambil label dari luar dan
menempelkannya di dada bagian kiri atau di sekujur badan mereka.
Tapi percayalah kawan-kawan semua, bahwa itu semua hanyalah omong kosong! Menurut saya, pilihan adalah sebuah keputusan yang berasal dari
dalam diri, bahwa kita akan menjadi seorang yang mandiri. Mandiri dalam artian mampu
berpikir dan berperilaku baik tanpa
terpengaruh oleh keadaan sekitar dan latah terhadap lingkungan
sekitar. Pilihan disini adalah suatu keseluruhan jiwa dan perilaku dari mulai
tekad, usaha, dan keyakinan dalam usaha, sehingga selesainya usaha kita sampai
apa yang kita citacitakan.
Dengan kata lain, bahwa pilihan bukanlah suatu yang bersifat fisik
semata. Namun dalam prosesnya, kita sanggup untuk memperjuangkan dan berani untuk
menghadapi segala tantangan yang menghalanginya. Pilihan adalah seluruh kebulatan
tekad bahwa kita sanggup untuk berjuang, berjuang lebih keras, berpayahpayahan,
bahkan berdarahdarah untuk sampai pada tujuan yang kita inginkan. Tak peduli
apa yang orang lain katakan atau bahkan cacian sekalipun, karena kita yakin bahwa
jalan yang dipilih ini, perjuangan yang kita pilih ini, dan hasil akhir yang
akan kita jumpai itu adalah benar-benar apa yang kita harapkan di dalam hidup
ini.
Banyak orang bahkan mungkin diri kita sendiri kadangkadang
hanya menjadi para penghayal kelas berat saja akan suatu keberhasilan yang
telah diraih oleh para idolanya masingmasing. Tanpa menyadari apa makna dari
pilihan itu sendiri yang memerlukan suatu perjuangan yang maha hebat!
Seseorang
yang telah menentukan pilihan yang sebenarnya akan menjadi pemimpin sekaligus
prajurit bagi dirinya sendiri. Seseorang yang telah menentukan pilihan
yang sebenarnya akan memiliki kejelasan dan selalu mencari kejelasan waktu yang tepat guna mencapai tujuantujuannya.
Mengingat pentingnya penentuan waktu ini, maka di awal
bab ini saya mengajak kepada kawan-kawan sekalian untuk bersamasama menentukan
jadwal dalam setiap episode hidup agar kita semua selalu dapat menentukan
ketepatan dari setiap perilaku yang telah kita pilih tersebut.
Manusia merupakan makhluk yang memiliki peran sangat
penting di dunia ini. Mengingat perannya yang sangat penting tersebut, sehingga
Tuhan mengutus kita untuk memakmurkan dunia ini. Tuhan saja begitu serius
memberi tugas kepada kita, lalu mengapa kita tak serius dalam mengelola
kehidupan ini?
Karena itu, saya disini dengan segala keseriusan mengajak
kawan-kawan untuk lebih serius lagi beberapa kali lipat dalam mengelola diri
melalui pengelolaan waktu yang tepat. Berikut adalah metode yang kawan-kawan
dapat pergunakan dalam mengelola waktu dengan baik. Sengaja juga saya sertakan
sebuah buku pendamping di bagian lampiran untuk lebih memudahkan kawan-kawan
dalam mempraktikkan segala yang tertulis dalam buku ini. Berikut adalah poinpoin
penjelasannya.
a. Membuat tujuan besar dalam hidup (Big
Goal)
Big goal adalah sebuah harapan pencapaian prestasi dalam hidup kita
diberbagai aspek yang diinginkan (misalnya, spiritual/agama,
pendidikan, kesehatan, relasi, citacita, dls.). Big goal ini bisa disebut
juga sebagai visi hidup yang nantinya akan diterjemahkan melalui misi hidup.
Big goals dalam hidup saya
No
|
Big Goals
|
Deskripsi
|
Yang akan saya
lakukan untuk mencapainya
|
1
|
Spiritual/agama
|
Hafal Al Qur’an
|
Menghafal
satu hari satu ayat
|
2
|
Pendidikan
|
S3
|
Terus
belajar, Indeks Prestasi minimal B di seluruh mata pelajaran
|
3
|
Kesehatan
|
…
|
…
|
4
|
Relasi
|
…
|
…
|
5
|
Citacita
|
…
|
…
|
6
|
Dan lainlain….
|
…
|
…
|
b. Membuat peta hidup
Peta hidup ini bisa disebut sebagai perincian langkah demi langkah sebagai terjemahan dari big
goal yang disesuaikan dengan
peluang situasi dan prediksi saat ini dan masa mendatang.
Kawan-kawan mungkin pernah mendengar
tentang nasihat untuk menuliskan seratus impian yang diharapkan pada kehidupan
ini, karena katanya apa yang kita tulis pada waktu sekarang seringkali (dan
sudah banyak faktanya) menjadi sebuah kenyataan di masa mendatang.
Pengalaman ini juga sesuai dengan yang pernah saya alami
dalam kehidupan nyata. Sebagai seorang yang berasal dari keluarga sopir
angkutan desa yang punya banyak anak, berpikir untuk bisa kuliahpun rasanya
mustahil. Namun beberapa tahun ke depan, ternyata Tuhan Yang Maha Kuasa
menjawabnya dengan kelulusan saya sebagai Master (S2) dari salah satu universitas terbaik dalam negeri.
Tidak saya pungkiri bahwa salah satunya adalah karena saya memiliki keinginan
yang kuat, yang kemudian saya TULISKAN!!!
Kalau kawan-kawan pernah mendapatkan nasihat tentang
tulislah seratus impianmu, maka disinilah letaknya. Yaitu yang disebut dalam
buku ini sebagai peta hidup.
Berikut adalah formatnya.
Peta hidup saya
No
|
Target
|
Kapan
|
Faktor penghambat
|
Untuk mengatasi
hambatan
|
1
|
Juara
lomba karya tulis ilmiah
|
2009
|
Belum
tahu format penulisan karya ilmiah
|
- Bertanya kepada guru dan kakak kelas
- Mengikuti pelatihan atau seminar
|
2
|
Siswa
(mahasiswa) berprestasi nasional
|
2011
|
Belum
bisa memenej waktu
|
Menggunakan
buku tujuan hidup
|
3
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
6
|
S2 di
UI
|
2014
|
Belum
tahu informasi beasiswa
|
Bertanya
ke guru dan ke alumni
|
…
|
|
|
|
|
…
|
|
|
|
|
100
|
S3 di
USA
|
2020
|
Belum
tahu informasi beasiswa
|
Bertanya
ke guru dan ke alumni
|
c. Membuat target bulanan
Tujuan
dari membuat target bulanan adalah:
1. Menentukan perencanaan tiap bulan agar
kehidupan kita setiap bulannya selalu terarah dan tertuju pada tujuan akhir;
2. Sebagai pengingat yang sangat baik dikala kita sedang down atau sudah melenceng dari tujuan
awal;
3. Menjadikan hidup kita lebih fleksibel, karena kita sudah mengetahui apa saja target dalam satu
bulan. Sehingga jika suatu saat ada kegiatan lain, hal itu mudah untuk disesuaikan
kemudian dan kita juga akan bisa lebih all out dengan setiap kegiatan yang kita hadapi karena kita tahu kapan suatu pekerjaan itu harus
diselesaikan sebelum bentrok dengan kegiatan lain yang menyusul kemudian;
4. Memudahkan evaluasi di setiap akhir
bulan sehingga ukurannya jelas mengenai kemajuan
kita setiap bulannya.
Berikut
merupakan contoh format tabel target bulanan.
Bulan Januari 2017
1)
|
2)Latihan bela diri
|
3)
|
4)
|
5)
|
6)
|
7)
|
8)
|
9)
|
10)
|
11)
|
12)
|
13)Tamat
membaca 1 buku
|
14)
|
15)
|
16)Pulang kampung
|
17)
|
18)
|
19)
|
20)
|
21)
|
22)
|
23)Kumpul organisasi
|
24)
|
25)
|
26)Futsal
|
27)
|
28)
|
29)
|
30)Kuis nilai 100 (seratus)
|
d. Membuat target mingguan
Fungsi dari target mingguan sama seperti fungsi target
bulanan, yaitu sebagai penerjemahan misi dari big goal yang telah kita tetapkan. Manfaat dari membuat target
mingguan juga tak jauh berbeda dengan manfaat ketika kita membuat target bulanan. Diantaranya:
1. Menentukan perencanaan tiap mingguan agar di
setiap minggunya kita selalu terarah dan sesuai dengan target bulanan;
2. Sebagai pengingat;
3. Menjadikan hidup kita lebih fleksibel;
4. Memudahkan evaluasi di setiap akhir pekan sehingga
jelas kemajuan di setiap pekannya.
Berikut
adalah contoh format dalam membuat target mingguan.
Target mingguan
Jam
|
S
|
S
|
R
|
K
|
J
|
S
|
M
|
2203
|
Tidur
|
Tidur
|
Tidur
|
Tidur
|
Tidur
|
Tidur
|
Tidur
|
0304
|
|
|
|
|
|
|
|
0405
|
|
|
|
|
|
|
|
0506
|
|
|
|
|
|
|
|
0607
|
|
|
|
|
|
|
|
0708
|
|
|
Prak
tikum kimia
|
|
|
|
|
0809
|
|
|
|
|
|
|
|
0910
|
|
Fisika
|
|
|
|
|
|
1011
|
|
Fisika
|
|
|
Olah
raga
|
|
|
1112
|
|
|
|
|
|
|
|
1213
|
|
|
|
|
|
|
|
1314
|
|
|
|
|
|
|
|
1415
|
|
|
|
|
|
|
|
…..
|
Belajar
|
Belajar
|
Belajar
|
Belajar
|
Belajar
|
|
|
2122
|
PR
|
PR
|
PR
|
PR
|
PR
|
|
|
e. Membuat target harian
Tujuan dari membuat target harian tak jauh berbeda dengan
tujuan membuat target bulanan dan target mingguan, yaitu untuk mengingatkan
tentang target harian kita di setiap harinya. Kita bisa
menggunakan “Kertas Pengingat” sebagai solusinya. Kertas pengingat ini ukurannya kecil
saja, kirakira 7 cm x 7 cm.
Manfaatnya adalah sebagai berikut:
1. Menentukan perencanaan setiap harinya;
2. Sebagai pengingat;
3. Menjadikan hidup kita lebih fleksibel;
4. Memudahkan evaluasi di setiap hari
sehingga jelas kemajuan kita per harinya.
Berikut adalah contoh format dalam membuat target harian
atau yang kita sebut disini sebagai “Kertas Pengingat”.
Senin, 17 Januari 2017
|
|
Kegiatan
|
Jam
|
1. Kelas (kuliah) ekonomi
2. Fotocopy soal fisika
3. Kumpul organisasi
4. Belajar bahasa Inggris
|
0911
1517
1719
2022
|
f. Membuat tabel analisa diri
Tabel analisa diri ini saya sertakan untuk menganalisis
tentang kekurangan dan kelemahan diri kita sendiri secara jujur. Kadang kita paham
tentang kekurangan dan kelemahan diri sendiri, namun kemudian kita
lupa sehingga terulang pada suatu saat,
sehingga akhirnya mendapatkan
koreksi dari orang lain.
Tabel analisa diri ini dibuat agar kita bisa mengatasi
kelemahan itu sedikit demi sedikit dan untuk menumbuhkan
kepercayaan diri kita atas kekuatan yang dimiliki. Sama sekali bukan untuk tujuan
agar diri kita tak memiliki kelemahan sama sekali namun hanya untuk tujuan meminimalisir kekurangan diri
kita.
Berikut adalah contoh format tabel analisa diri yang saya
maksudkan.
Tabel analisa diri
Jenis
|
Deskripsi
|
Strategi
|
Kekuatan/
kelebihan saya
|
- Senang menulis
- Senang berbicara
|
- Ikut klub menulis
- Ikut radio kampus
|
Kelemahan/
Kekurangan saya
|
- Tak bisa belajar bersama
- Kurang percaya diri
|
- Belajar di tempat sepi
- Banyak membaca buku motivasi
|
Kembali saya ingatkan bahwa untuk memudahkan kawan-kawan semua dalam mempraktikkan semua tabel yang
tertulis di atas maka saya mencantumkan buku yang saya beri
judul Buku Tujuan Hidup, namun karena buku tersebut hanya dibuat untuk jangka
waktu satu tahun maka kawan-kawan bisa membuatnya lagi secara
mandiri dengan contoh yang sudah ada.
Saya sendiri menyadari bahwa banyak tipe manusia di luar sana. Diantaranya ada
manusia yang suka terhadap jadwal dan target, dan ada juga yang tak suka jadwal
dan target dengan alasan menginginkan
kehidupan yang mengalir begitu saja seperti air mengalir dari hulu ke hilir.
Saya tak tahu apakah kawan-kawan ada
dalam posisi yang mana, namun di sini saya ingin
meyakinkan bahwa sesungguhnya kebanyakan kesuksesan itu diraih melalui
sebuah taktik dan tahap-tahap yang disusun secara rapi disertai dengan
tujuan yang jelas. Disini saya menyarankan untuk benar-benar menggunakan buku
tujuan hidup sebagai suatu alat komunikasi kawan-kawan dalam merentas jalan
perjuangan menuju sukses yang diimpikan.
Yang harus
diperhatikan disini adalah mengenai sikap
kita dalam menyikapi jadwal dan targettarget tersebut. Dalam artian saya mengajak
kepada kawan-kawan agar tak termasuk kepada orang yang memiliki target dan jadwal yang jelas, namun dalam hal
usahanya ternyata banyak yang kurang tepat.
Kawan-kawan mungkin telah banyak mengamati tentang orangorang
dalam menyikapi jadwal atau targetnya. Mungkin ada diantara mereka itu yang
sangat rajin membuat jadwal dan target namun dalam
hal kegigihannya untuk mencapai apa yang mereka jadwalkan dan tergetkan kurang
tepat. Akhirnya mereka banyak menentang jadwal
yang telah dibuatnya. Atau ada mungkin teman kita yang terlalu optimis dan
tanpa kenal kompromi terhadap jadwal. Mereka sangat berdisiplin, patuh terhadap
jadwalnya itu, namun akibatnya hidup mereka menjadi kaku
dan kurang peka terhadap perubahan dan peluang yang sifatnya tak terjadwal.
Sedikit trik dari saya, bahwa jadwal
tersebut kita buat dengan tujuan agar hidup kita tidak sia-sia dan selalu waspada
di setiap keseharian. Dengan kata lain bahwa jadwal yang kita buat tersebut
kita gunakan pada saat rutinitas keseharian. Namun jika ada halhal yang lebih urgent, maka kita dahulukan hal yang lebih
penting terlebih dahulu, sedangkan jadwal yang hari ini/bulan ini/tahun ini
tertunda, dapat kita geser ke masa depan. Kelenturan yang seperti itulah yang
saya praktikkan selama ini sehingga dapat menyelesaikan studi sampai jenjang
master dengan tepat waktu meskipun banyak permasalahan yang menghadang bertubi-tubi.
Sebagai
akhir dari tulisan ini saya mengajak kepada kawan-kawan untuk terus
meningkatkan kemampuan diri melalui pengelolaan waktu yang baik. Dengan
pengelolaan waktu yang baik, pada akhirnya akan dapat menciptakan kedisiplinan
yang membuat kawan-kawan menjadi sosok yang tangguh dan ulet. Gunakan
buku tujuan hidup sebagai alat komunikasi dan
sebagai buku diari. Selamat mencoba, dan semoga sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar