Kamis, 09 Juli 2020

JADWAL


 Oleh: Qiki Qilang Syachbudy


Satusatunya yang saya perlukan ialah waktu.
Alangkahkah hebatnya jika saya dapat membeli waktuwaktu yang terbuang (Michael Faraday)


Pada awal bab ini saya ingin menyitir sebuah surat al Ashr. Berikut adalah terjemahannya:

“Demi masa, sesungguhnya manusia itu dalam keadaan merugi, kecuali mereka yang beriman dan beramal shaleh, dan saling menasihati dalam kebenaran dan dalam kesabaran”.

Bila kita renungkan, sungguh sangat besar makna ayat yang berada pada surat al-Ashr itu. Saking besarnya, hingga ada yang menyebutkan bahwa seandainya Allah swt hanya menurunkan surat al-Ashr ke dunia ini maka itu sudah cukup untuk dijadikan pedoman oleh seluruh manusia di bumi.
Melalui waktu kita dapat menyaksikan keadilan Allah swt yang sangat jelas. Siapapun tak bisa membantahnya bahwa Dia adalah Maha Adil. Atas karunia keadilanNyalah kita semua yang berada di bumi ini diberikan modal berupa waktu yang sama selama 24 jam dalam sehari semalam. Namun dalam pemanfaatannya, Dia menyerahkan sepenuhnya kepada kita, mengenai mau diapakan waktu tersebut. Apakah mau kita gunakan untuk menghasilkan karya besar, atau dibiarkan begitu saja sia-sia berlalu tanpa ada makna yang berarti?
Dalam kehidupan sebagai siswa (mahasiswa) selama 16 (enam belas) tahun (SD, SMP, SMA, Sarjana, dan Pascasarjana), Saya banyak melihat berbagai perilaku siswa (mahasiswa). Ada siswa (mahasiswa) yang rajin belajar sehingga lupa berorganisasi dan bermain dengan temantemannya; ada siswa (mahasiswa) yang sibuk saja berorganisasi sehingga lupa dengan tugas sekolah (kuliah)nya; dan ada juga siswa (mahasiswa) hebat yang mampu menyeimbangkan antara sekolah (kuliah), organisasi dan bergaul dengan temantemannya. Yang parah adalah banyak siswa (mahasiswa) yang baik sekolah (kuliah) maupun organisasinya semuanya gagal. Mereka biasanya hanya disibukkan dengan masalahmasalah yang sia-sia.
Biasanya tipe siswa (mahasiswa) yang terakhir ini adalah tipe yang tidak mampu mengelola waktunya dengan baik. Mereka biasanya terlena karena terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya. Siswa (mahasiswa) seperti ini yang kemudian akan menderita di akhirakhir masa sekolah (kuliah) dengan nilai kecil dan minim prestasi. Jika mereka tidak secepatnya memperbaiki diri maka akan terperosok ke lumpur kegagalan yang semakin dalam. Meskipun ada juga yang kemudian memperbaiki diri sehingga mereka di masa depan justru mampu mempekerjakan temantemannya yang sukses di bidang akademik ketika sekolah (kuliah). Tetapi ingat, itu JaRanG TeRjaDi !!!
***
Kawan-kawan mungkin pernah mendengar kisah bahwa banyak orang pada zaman dahulu yang menulis di dalam kitabnya, bahwa sebenarnya waktu 24 jam yang terdiri dari satu hari satu malam itu sangatlah kurang. Bahkan seorang BJ Habibie pun dalam sebuah pidatonya pernah menyebut bahwa kalau boleh menawar kepada Tuhan, maka Beliau akan meminta ditambah waktunya menjadi 50 jam dalam sehari semalam.
Begitu pula di zaman ini, zaman dimana kita hidup. Tak saja mendengar atau membaca pernyataan orangorang zaman dahulu, namun kini kita benar-benar merasakan bahwa waktu itu memang sangat cepat sekali pergantiannya. Kadang kita merasa bahwa baru saja hari Senin, namun tak terasa sudah Senin lagi. Masingmasing kita mungkin pernah merasa bahwa kita baru lulus SD kemarin, namun tak terasa kini kita sudah menjadi dewasa.
Waktu terus berputar, hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, bahkan tahun berganti tahun. Terus menempa kita, silih berganti, bertubi-tubi. Ada yang berhasil memanfaatkan waktu, yaitu mereka yang selalu mengisinya dengan kegiatankegiatan yang tepat dan bermanfaat, sehingga kemudian orangorang mengenal mereka sebagai manusia sukses. Namun juga kemudian ada orang yang gagal. Orangorang menjulukinya sebagai orang gagal.
Memang banyak orangorang yang sukses, namun seperti kita ketahui bersama, ternyata lebih banyak lagi orangorang yang gagal. Gagal di sini saya artikan sebagai suatu kondisi seseorang yang hidup berada pada dunia yang tak dikehendakinya, sehingga muncul berbagai kondisi jiwa yang tak mendukung terhadap kemajuan dirinya atau kemajuan lingkungan sekitarnya. Mereka hidup hanya merasakan paksaan dan keletihan jiwa semata. Secara sederhana kita menyebutnya sebagai manusia yang tak memiliki tujuan hidup. Orang yang hidup tanpa tujuan maka kehidupan yang dijalaninya akan tak bermakna (meaningless). Menurut Viktor E. Frankl, seorang psikiater dari Wina, orang yang berada dalam kondisi meaningless inilah yang kemudian akan menderita (suffering) dan mengidap berbagai macam gangguan psikologis. So, life is choice to do right or wrong, isn’t it?
Banyak yang bilang bahwa sukses adalah pilihan. Tapi mungkin banyak juga yang belum paham tentang makna pilihan itu sendiri. Kebanyakan kita mengartikan pilihan hanya sebagai pilihan fisik semata. Contohnya saja mungkin kita pernah menganggap bahwa orang yang masuk sekolah (kuliah) di jurusan kedokteran lebih sukses daripada orang yang masuk sekolah (kuliah) pada fakultas yang lainnya, atau menganggap bahwa siswa (mahasiswa) yang sekolah (kuliah) ke luar negeri adalah orang sukses dibandingkan siswa (mahasiswa) yang sekolah (kuliah) di dalam negeri. Maka dari itu kita menyaksikan bahwa orang berlombalomba mengambil label dari luar dan menempelkannya di dada bagian kiri atau di sekujur badan mereka.
Tapi percayalah kawan-kawan semua, bahwa itu semua hanyalah omong kosong! Menurut saya, pilihan adalah sebuah keputusan yang berasal dari dalam diri, bahwa kita akan menjadi seorang yang mandiri. Mandiri dalam artian mampu berpikir dan berperilaku baik tanpa terpengaruh oleh keadaan sekitar dan latah terhadap lingkungan sekitar. Pilihan disini adalah suatu keseluruhan jiwa dan perilaku dari mulai tekad, usaha, dan keyakinan dalam usaha, sehingga selesainya usaha kita sampai apa yang kita citacitakan.
Dengan kata lain, bahwa pilihan bukanlah suatu yang bersifat fisik semata. Namun dalam prosesnya, kita sanggup untuk memperjuangkan dan berani untuk menghadapi segala tantangan yang menghalanginya. Pilihan adalah seluruh kebulatan tekad bahwa kita sanggup untuk berjuang, berjuang lebih keras, berpayahpayahan, bahkan berdarahdarah untuk sampai pada tujuan yang kita inginkan. Tak peduli apa yang orang lain katakan atau bahkan cacian sekalipun, karena kita yakin bahwa jalan yang dipilih ini, perjuangan yang kita pilih ini, dan hasil akhir yang akan kita jumpai itu adalah benar-benar apa yang kita harapkan di dalam hidup ini.
Banyak orang bahkan mungkin diri kita sendiri kadangkadang hanya menjadi para penghayal kelas berat saja akan suatu keberhasilan yang telah diraih oleh para idolanya masingmasing. Tanpa menyadari apa makna dari pilihan itu sendiri yang memerlukan suatu perjuangan yang maha hebat!
Seseorang yang telah menentukan pilihan yang sebenarnya akan menjadi pemimpin sekaligus prajurit bagi dirinya sendiri. Seseorang yang telah menentukan pilihan yang sebenarnya akan memiliki kejelasan dan selalu mencari kejelasan waktu yang tepat guna mencapai tujuantujuannya.
Mengingat pentingnya penentuan waktu ini, maka di awal bab ini saya mengajak kepada kawan-kawan sekalian untuk bersamasama menentukan jadwal dalam setiap episode hidup agar kita semua selalu dapat menentukan ketepatan dari setiap perilaku yang telah kita pilih tersebut.
Manusia merupakan makhluk yang memiliki peran sangat penting di dunia ini. Mengingat perannya yang sangat penting tersebut, sehingga Tuhan mengutus kita untuk memakmurkan dunia ini. Tuhan saja begitu serius memberi tugas kepada kita, lalu mengapa kita tak serius dalam mengelola kehidupan ini?
Karena itu, saya disini dengan segala keseriusan mengajak kawan-kawan untuk lebih serius lagi beberapa kali lipat dalam mengelola diri melalui pengelolaan waktu yang tepat. Berikut adalah metode yang kawan-kawan dapat pergunakan dalam mengelola waktu dengan baik. Sengaja juga saya sertakan sebuah buku pendamping di bagian lampiran untuk lebih memudahkan kawan-kawan dalam mempraktikkan segala yang tertulis dalam buku ini. Berikut adalah poinpoin penjelasannya.

a.    Membuat tujuan besar dalam hidup (Big Goal)
Big goal adalah sebuah harapan pencapaian prestasi dalam hidup kita diberbagai aspek yang diinginkan (misalnya, spiritual/agama, pendidikan, kesehatan, relasi, citacita, dls.). Big goal ini bisa disebut juga sebagai visi hidup yang nantinya akan diterjemahkan melalui misi hidup.

Big goals dalam hidup saya

No
Big Goals
Deskripsi
Yang akan saya lakukan untuk mencapainya
1
Spiritual/agama
Hafal Al Qur’an
Menghafal satu hari satu ayat
2
Pendidikan
S3
Terus belajar, Indeks Prestasi minimal B di seluruh mata pelajaran
3
Kesehatan
4
Relasi
5
Citacita
6
Dan lainlain….

b.   Membuat peta hidup
Peta hidup ini bisa disebut sebagai perincian langkah demi langkah sebagai terjemahan dari big goal yang disesuaikan dengan peluang situasi dan prediksi saat ini dan masa mendatang.
Kawan-kawan mungkin pernah mendengar tentang nasihat untuk menuliskan seratus impian yang diharapkan pada kehidupan ini, karena katanya apa yang kita tulis pada waktu sekarang seringkali (dan sudah banyak faktanya) menjadi sebuah kenyataan di masa mendatang.
Pengalaman ini juga sesuai dengan yang pernah saya alami dalam kehidupan nyata. Sebagai seorang yang berasal dari keluarga sopir angkutan desa yang punya banyak anak, berpikir untuk bisa kuliahpun rasanya mustahil. Namun beberapa tahun ke depan, ternyata Tuhan Yang Maha Kuasa menjawabnya dengan kelulusan saya sebagai Master (S2) dari salah satu universitas terbaik dalam negeri. Tidak saya pungkiri bahwa salah satunya adalah karena saya memiliki keinginan yang kuat, yang kemudian saya TULISKAN!!!
Kalau kawan-kawan pernah mendapatkan nasihat tentang tulislah seratus impianmu, maka disinilah letaknya. Yaitu yang disebut dalam buku ini sebagai peta hidup.
Berikut adalah formatnya.

Peta hidup saya
No
Target
Kapan
Faktor penghambat
Untuk mengatasi hambatan
1
Juara lomba karya tulis ilmiah
2009
Belum tahu format penulisan karya ilmiah
-   Bertanya kepada guru dan kakak kelas
-   Mengikuti pelatihan atau seminar
2
Siswa (mahasiswa) berprestasi nasional
2011
Belum bisa memenej waktu
Menggunakan buku tujuan hidup
3




4




5




6
S2 di UI
2014
Belum tahu informasi beasiswa
Bertanya ke guru dan ke alumni








100
S3 di USA
2020
Belum tahu informasi beasiswa
Bertanya ke guru dan ke alumni

c.    Membuat target bulanan
Tujuan dari membuat target bulanan adalah:
1.    Menentukan perencanaan tiap bulan agar kehidupan kita setiap bulannya selalu terarah dan tertuju pada tujuan akhir;
2.    Sebagai pengingat yang sangat baik dikala kita sedang down atau sudah melenceng dari tujuan awal;
3.    Menjadikan hidup kita lebih fleksibel, karena kita sudah mengetahui apa saja target dalam satu bulan. Sehingga jika suatu saat ada kegiatan lain, hal itu mudah untuk disesuaikan kemudian dan kita juga akan bisa lebih all out dengan setiap kegiatan yang kita hadapi karena kita tahu kapan suatu pekerjaan itu harus diselesaikan sebelum bentrok dengan kegiatan lain yang menyusul kemudian;
4.    Memudahkan evaluasi di setiap akhir bulan sehingga ukurannya jelas mengenai kemajuan kita setiap bulannya.


Berikut merupakan contoh format tabel target bulanan.

Bulan Januari 2017
1)
2)Latihan bela diri
3)
4)
5)
6)
7)

8)
9)
10)
11)
12)
13)Tamat membaca 1 buku
14)
15)
16)Pulang kampung
17)
18)
19)
20)
21)
22)

23)Kumpul organisasi
24)
25)
26)Futsal
27)

28)
29)
30)Kuis nilai 100 (seratus)

d.   Membuat target mingguan
Fungsi dari target mingguan sama seperti fungsi target bulanan, yaitu sebagai penerjemahan misi dari big goal yang telah kita tetapkan. Manfaat dari membuat target mingguan juga tak jauh berbeda dengan manfaat ketika kita membuat target bulanan. Diantaranya:
1.    Menentukan perencanaan tiap mingguan agar di setiap minggunya kita selalu terarah dan sesuai dengan target bulanan;
2.    Sebagai pengingat;
3.    Menjadikan hidup kita lebih fleksibel;
4.    Memudahkan evaluasi di setiap akhir pekan sehingga jelas kemajuan di setiap pekannya. 

Berikut adalah contoh format dalam membuat target mingguan.

Target mingguan
Jam
S
S
R
K
J
S
M
2203
Tidur
Tidur
Tidur
Tidur
Tidur
Tidur
Tidur
0304







0405







0506







0607







0708


Prak
tikum kimia




0809







0910

Fisika





1011

Fisika


Olah
raga


1112







1213







1314







1415







…..
Belajar
Belajar
Belajar
Belajar
Belajar


2122
PR
PR
PR
PR
PR



e.    Membuat target harian
Tujuan dari membuat target harian tak jauh berbeda dengan tujuan membuat target bulanan dan target mingguan, yaitu untuk mengingatkan tentang target harian kita di setiap harinya. Kita bisa menggunakan “Kertas Pengingat” sebagai solusinya. Kertas pengingat ini ukurannya kecil saja, kirakira 7 cm x 7 cm.
Manfaatnya adalah sebagai berikut:
1.    Menentukan perencanaan setiap harinya;
2.    Sebagai pengingat;
3.    Menjadikan hidup kita lebih fleksibel;
4.    Memudahkan evaluasi di setiap hari sehingga jelas kemajuan kita per harinya. 

Berikut adalah contoh format dalam membuat target harian atau yang kita sebut disini sebagai “Kertas Pengingat.

Senin, 17 Januari 2017
Kegiatan
Jam
1.  Kelas (kuliah) ekonomi
2.  Fotocopy soal fisika
3.  Kumpul organisasi
4.  Belajar bahasa Inggris
0911

1517

1719
2022

f.     Membuat tabel analisa diri
Tabel analisa diri ini saya sertakan untuk menganalisis tentang kekurangan dan kelemahan diri kita sendiri secara jujur. Kadang kita paham tentang kekurangan dan kelemahan diri sendiri, namun kemudian kita lupa sehingga terulang pada suatu saat, sehingga akhirnya mendapatkan koreksi dari orang lain.
Tabel analisa diri ini dibuat agar kita bisa mengatasi kelemahan itu sedikit demi sedikit dan untuk menumbuhkan kepercayaan diri kita atas kekuatan yang dimiliki. Sama sekali bukan untuk tujuan agar diri kita tak memiliki kelemahan sama sekali namun hanya untuk tujuan meminimalisir kekurangan diri kita.
Berikut adalah contoh format tabel analisa diri yang saya maksudkan.

Tabel analisa diri

Jenis
Deskripsi
Strategi
Kekuatan/
kelebihan saya
-    Senang menulis
-    Senang berbicara
-   Ikut klub menulis
-   Ikut radio kampus
Kelemahan/
Kekurangan saya
-    Tak bisa belajar bersama
-    Kurang percaya diri
-   Belajar di tempat sepi

-   Banyak membaca buku motivasi

Kembali saya ingatkan bahwa untuk memudahkan kawan-kawan semua dalam mempraktikkan semua tabel yang tertulis di atas maka saya mencantumkan buku yang saya beri judul Buku Tujuan Hidup, namun karena buku tersebut hanya dibuat untuk jangka waktu satu tahun maka kawan-kawan bisa membuatnya lagi secara mandiri dengan contoh yang sudah ada.
Saya sendiri menyadari bahwa banyak tipe manusia di luar sana. Diantaranya ada manusia yang suka terhadap jadwal dan target, dan ada juga yang tak suka jadwal dan target dengan alasan menginginkan kehidupan yang mengalir begitu saja seperti air mengalir dari hulu ke hilir.
Saya tak tahu apakah kawan-kawan ada dalam posisi yang mana, namun di sini saya ingin meyakinkan bahwa sesungguhnya kebanyakan kesuksesan itu diraih melalui sebuah taktik dan tahap-tahap yang disusun secara rapi disertai dengan tujuan yang jelas. Disini saya menyarankan untuk benar-benar menggunakan buku tujuan hidup sebagai suatu alat komunikasi kawan-kawan dalam merentas jalan perjuangan menuju sukses yang diimpikan.
Yang harus diperhatikan disini adalah mengenai sikap kita dalam menyikapi jadwal dan targettarget tersebut. Dalam artian saya mengajak kepada kawan-kawan agar tak termasuk kepada orang yang memiliki target dan jadwal yang jelas, namun dalam hal usahanya ternyata banyak yang kurang tepat.
Kawan-kawan mungkin telah banyak mengamati tentang orangorang dalam menyikapi jadwal atau targetnya. Mungkin ada diantara mereka itu yang sangat rajin membuat jadwal dan target namun dalam hal kegigihannya untuk mencapai apa yang mereka jadwalkan dan tergetkan kurang tepat. Akhirnya mereka banyak menentang jadwal yang telah dibuatnya. Atau ada mungkin teman kita yang terlalu optimis dan tanpa kenal kompromi terhadap jadwal. Mereka sangat berdisiplin, patuh terhadap jadwalnya itu, namun akibatnya hidup mereka menjadi kaku dan kurang peka terhadap perubahan dan peluang yang sifatnya tak terjadwal.
Sedikit trik dari saya, bahwa jadwal tersebut kita buat dengan tujuan agar hidup kita tidak sia-sia dan selalu waspada di setiap keseharian. Dengan kata lain bahwa jadwal yang kita buat tersebut kita gunakan pada saat rutinitas keseharian. Namun jika ada halhal yang lebih urgent, maka kita dahulukan hal yang lebih penting terlebih dahulu, sedangkan jadwal yang hari ini/bulan ini/tahun ini tertunda, dapat kita geser ke masa depan. Kelenturan yang seperti itulah yang saya praktikkan selama ini sehingga dapat menyelesaikan studi sampai jenjang master dengan tepat waktu meskipun banyak permasalahan yang menghadang bertubi-tubi. 
Sebagai akhir dari tulisan ini saya mengajak kepada kawan-kawan untuk terus meningkatkan kemampuan diri melalui pengelolaan waktu yang baik. Dengan pengelolaan waktu yang baik, pada akhirnya akan dapat menciptakan kedisiplinan yang membuat kawan-kawan menjadi sosok yang tangguh dan ulet. Gunakan buku tujuan hidup sebagai alat komunikasi dan sebagai buku diari. Selamat mencoba, dan semoga sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar