Kamis, 09 Juli 2020

TIDUR SEBAGAI SENJATA


 Oleh: Qiki Qilang Syachbudy


Kenalilah diri anda sendiri
 maka anda akan memenangkan semua pertempuran
(LaoTzu)


Hal yang mendasari saya untuk membahas tentang tidur disebabkan karena menurut pengamatan saya (setelah melihat kisahkisah kehidupan orangorang besar) rasanya hampir semua dari mereka memiliki kebiasaan untuk memanfaatkan waktu malam untuk bekerja, mencari ide, atau berdialog dengan Tuhan dan nuraninya. Oleh karena itu, pastilah ada keterkaitan yang sangat erat antara aktifitas tidur dengan sebuah kesuksesan, atau ada hubungan secara linear antara keefektifan waktu tidur dengan pencapaian yang didapat. Maka dari itu diperlukan suatu kesadaran dan proses mengatur kembali waktu tidur supaya kita menjadi orang yang lebih berarti di dalam kehidupan ini.
Seperti sudah kita ketahui bersama bahwa tidur merupakan sebuah kegiatan  istirahat, atau lebih luasnya lagi kita dapat menyebut tidur ini sebagai alat pemenuhan kebutuhan jasmani dan rohani.
Begitu sangat pentingnya kegiatan yang bernama tidur ini sehingga diantara kita tak pernah ada yang melewatkannya dari jadwal kegiatan sehari-hari. Namun yang lebih menarik bahwa ternyata tidur ini bisa kita jadikan sebagai senjata dalam menyikapi segala kegiatan sehari-hari.
Dalam tema tidur sebagai senjata ini mari kita bahas secara lebih mendalam lagi. Mudah-mudahan senjata ini setelah kita perbaiki akan dapat menciptakan hubungan yang harmonis dengan segala tujuan yang ingin kita capai di dalam bab pertama.
Banyak orang, termasuk mungkin diri kita sendiri kadang bersikap berlebihan terhadap aktifitas tidur. Atau dalam bahasa sederhananya kita tak bisa mengendalikan nafsu untuk tidur. Padahal, banyak diantara kita yang memiliki impian besar, bahkan mungkin ada beberapa diantara kita yang bermimpi untuk menjadi salah satu icon terkemuka di atas muka bumi ini.
Sangat disayangkan memang ketika masamasa sekolah (kuliah), saya memperhatikan banyak diantara siswa (mahasiswa) yang tidak bisa mengendalikan nafsu tidur sehingga waktu yang dibutuhkan untuk tidurnya lebih dari delapan jam dalam sehari semalam. Inilah yang harus kita hindari, sebab menurut pendapat saya, hanya keajaibanlah yang mampu membantu siswa (mahasiswa) itu untuk meraih kesuksesan di masa depan.
Saya merupakan orang yang sangat beruntung, karena ketika sekolah (kuliah) saya dikenal sebagai orang yang masih bangun ketika temanteman kosan yang lain tidur, dan sudah bangun ketika temanteman yang lain baru bangun tidur. Dengan kata lain saya selalu berusaha untuk mengurangi waktu tidur dan menjadikan waktu tidur menjadi senjata demi mencapai citacita. Pada awalnya saya melakukan itu karena sebuah kondisi yang memaksa karena sambil sekolah (kuliah) saya harus bekerja di sebuah penerbitan sehingga hampir setiap malam saya bekerja mulai dari mengedit buku, me­-layout buku, sampai memikirkan design cover buku. Tapi akhirnya semua itu berlalu, dan sekarang, semua perjuangan itu terbayar dengan digenggamnya gelar akademik di tangan. Kawan-kawan juga bisa memanfaatkan waktu sekolah (kuliah) dengan terus memperbanyak aktifitas lainnya seperti berorganisasi, belajar berbisnis, berkumpul dengan komunitas pecinta ilmu, berdiskusi dengan siswa (mahasiswa) lain, atau kegiatan apa saja yang bisa menyibukkan diri kita.
***
Mari kita lihat lebih dalam kawan. Jika saja kita memiliki mimpi untuk menjadi orang yang luar biasa, menurut hemat saya itu bukanlah sebuah keunggulan, karena setiap orangpun boleh saja bermimpi demikian. Ribuan bahkan ratusan juta manusia di luar sana mungkin bermimpi sama seperti mimpimimpi kita, yaitu ingin sukses di dunia.
Dalam mencapai dan mengusahakan tujuan atau impian tersebut tentunya kita semua memiliki kegiatan yang berbedabeda. Semuanya berusaha, semuanya bekerja keras, semuanya berdo’a. Tapi tahukah kawan-kawan, mengapa di luar negeri sana banyak perpustakaan yang buka 24 jam atau pusat perbelanjaan yang buka 24 jam atau yang lainlain lagi yang bukanya 24 jam? Lalu apa arti makna dari ini semua?
Melihat faktafakta di atas maka menurut saya sekarang kita harus jujur bahwa ternyata di luar sana etos kerja sudah sedemikian tinggi. Sehingga mereka sanggup mengerjakan pekerjaan yang melebihi orang lain.
Kita semua tentu mengenal Bill Gates, seorang siswa (mahasiswa) drop out dari Harvard, dalam perjuangannya menjadi miliyader. Tahukah kawan bahwa pada awal perjuangannya, demi mendapatkan kesempatan untuk meneliti komputer, dia korbankan waktu tidurnya untuk berada di laboratorium komputer. Kita juga tentu kenal dengan berbagai macam orang yang menghiasi puncak-puncak tertinggi pada bidangnya masingmasing. Saya yakin bahwa kawan-kawan pasti akan setuju jika saya mengatakan bahwa mereka begitu keras dalam membina dirinya dalam tangga menuju kesuksesan. Mungkin sampai berpayahpayah dan berdarahdarah.
Kadang kita merasa bahwa kenapa kok orangorang tersebut bisa sesukses itu? Padahal kita dalam mengurusi keperluan diri sendiri saja kadang harus membutuhkan bantuan orang lain. Jika kawan-kawan memiliki kegelisahan seperti itu maka mungkin salah satu solusinya adalah dengan mengelola waktu tidur kita. Lalu kenapa harus waktu tidur? Jawabannya adalah karena tidur merupakan kegiatan rutin yang kadang kita dibuatnya terlena sehingga tak terasa dalam kehidupan ini kita tertinggal banyak oleh orang lain.
Tidur adalah fitrah kita semua sebagai manusia yang normal. Sekaligus peluang kita juga untuk menghadapi perkembangan zaman yang makin ketat persaingannya ini.
Lalu mengapa saya disini menyebutkan bahwa tidur atau khususnya waktu tidur itu adalah sebuah peluang bagi kita?
Kawan-kawan, para ahli kesehatan sekarang menyebutkan bahwa kebutuhan tidur yang pas bagi manusia dewasa adalah selama delapan jam. Padahal tentu kita tahu, seperti seumpamanya para tokoh dunia, para pejuang sukses, para ilmuwan sukses, mereka senantiasa menempa diri dan perut mereka senantiasa jauh dari tempat tidur. Maka mustahil kiranya jika mereka dalam hidupnya dapat sesukses itu jika kebiasaannya seperti orang pada umumnya.
      
Mari kita berlogika kawan-kawan
Seumpamanya teman saya tidur dari mulai jam sembilan malam dan bangun pada jam lima pagi (tidur pas delapan jam). Sementara karena anda memiliki keinginan yang keras, maka anda tidur pada jam sepuluh malam dan bangun pada jam tiga pagi (tidur selama lima jam). Dalam hal ini tentu saya anggap anda memiliki waktu lebih dibandingkan teman anda, yaitu sekitar ratarata tiga jam dalam satu hari. Berarti jika kita akumulasikan dalam waktu satu tahun, anda memiliki waktu tambahan dibandingkan dengan teman anda tersebut sebanyak 3 x 365 jam (sekitar 1.093 jam) atau sekitar 45 hari atau sekitar satu setengah bulan. Kalau waktu satu setengah bulan itu anda terus gunakan untuk membaca buku misalnya, dengan asumsi bahwa selama 45 hari itu anda tak tidur, maka bisa kita bayangkan, berapa buku yang bisa anda baca melebihi teman anda itu? dan tentunya berapa ilmu yang anda dapat bila dibandingkan dengan teman anda tersebut?
Mungkin ada pertanyaan dari kawan-kawan sekalian tentang bagaimana dengan kesehatan kita kalau seandainya kita mengurangi waktu tidur dan tak mengikuti apa yang telah disarankan oleh dokter?
Begini kawan-kawan, saya pernah berdiskusi dengan seorang guru, yang intinya kurang lebih sebagai berikut:
1.    Kita jangan terlalu terpaku kepada hasilhasil penelitian para ilmuwan karena mereka bisa saja salah. Atau walaupun benar, hal itu hanya berlaku bagi manusia pada umumnya. Dan percayalah kawan, bahwa kita semua ini bukan manusia pada umumnya, kita adalah manusia yang unggul atau pilih tanding. Tuhan pun menyebut kita sebagai makhluk yang sempurna.
2.   Sebetulnya masalah yang ada pada tubuh kita itu hanyalah sebuah siklus dan semuanya memerlukan kebiasaan. Begitu pula disini kita sebagai manusia yang diberikan akal dan pikiran, kita bisa membuat siklus itu sendiri sehingga hanya kebiasaan positiflah yang berada di dalam tubuh kita. Dengan kata yang lebih sederhananya bahwa segala sesuatu itu hanya bisa kita lakukan karena bermula dari kebiasaan (alah bisa karena biasa). Maka salah satu solusinya adalah harus dibiasakan terlebih dahulu, baru setelah itu akan menjadi suatu kebiasaan.

Kawan-kawan, saya memiliki seorang teman yang hafal 30 juz alQur’an. Ketika saya tanya berapa waktu tidurnya, dia menjawab bahwa ia hanya tidur dari jam 11 malam dan bangun pada jam satu malam. Lalu saya tanya lagi apakah dia melakukan tidur siang? Dia menjawab ya. Lalu saya Tanya lagi berapa lama tidur siangnya? Dia menjawab bahwa tidur siangnya hanya selama lima menit saja. Entahlah, saya pada waktu itu hanya bisa tersenyum dan menggeleng kepala menatap teman saya tersebut yang hanya tidur dua jam lima menit dan kelihatannya selalu enerjik dan sehat bugar. Pada waktu itu saya berpikir pantas saja ia bisa menghafal alQur’an sebanyak 30 juz, karena ia memiliki waktu lebih selama enam jam dibanding saya setiap harinya!!
Kawan-kawan, pada kesempatan ini saya mengajak kepada kita semua untuk bersamasama melakukan peningkatan kualitas diri dengan cara menambah waktu kita melalui meminimalisir waktu tidur. Percayalah, usaha orangorang di luar sana melebihi usaha yang telah kita lakukan. Dan mereka itu bukan hanya satu atau dua orang, namun banyak!! Lalu kalau begitu dimanakah posisi diri kita sekarang? Kalo diperingkatkan, kesuksesan kita ini adakah seumpamanya pada peringkat 100 juta manusia berprestasi paling atas di dunia?!
Lalu pertanyaannya muncul, bagaimanakah cara kita agar mengubah kebiasaan tersebut yaitu mengurangi waktu tidur, namun tanpa berefek pada kondisi kesehatan kita?

***
Begini kawan-kawan, yang pertama harus kita lakukan adalah membuat niat yang benar-benar bulat bahwa kita akan berubah mulai dari sekarang juga. Setelah itu lalu kita melakukan usahausaha lainnya.
Dalam rangka membahas tentang cara untuk mengefisienkan waktu tidur, saya disini membagi tidur menjadi dua bagian. Kedua bagian tersebut adalah bagian jiwa dan bagian fisik. Dengan kata lain, tidur yang efisien dan berkualitas adalah ketika fisik kita tidur lalu diikuti oleh tidurnya jiwa kita.
Dalam keadaan tidur kadang banyak diantara kita yang fisiknya tidur, namun jiwanya tak merasakan fungsi tidur yang sesungguhnya. Sehingga kita kadang merasa tidur kita itu tak berefek terhadap rasa lelah yang kita alami. Kawan-kawan sekalian, saya pernah berbincang dengan ahli kesehatan yang menyebutkan bahwa lebih sedikit waktu kita untuk tidur, maka lebih berkualitaslah tidur kita tersebut.
Lalu pertanyaannya bagaimanakah trik dan tips agar tidur kita itu menjadi berkualitas, atau lebih dalamnya lagi kita tidur dengan sepenuh raga, jiwa dan hati kita?
Kawan-kawan sekalian, yang pertama dan utama sekali yang harus kita lakukan adalah berdo’a sebelum tidur atau jika dalam ajaran Islam dianjurkan untuk berwudlu terlebih dahulu. Makna dan hikmah dalam ritual sebelum tidur itu adalah berfungsi untuk menenangkan jiwa, supaya khusyuk dalam tidurnya (tidur juga ibadah loch...).
Setelah itu sebelum naik ke atas tempat tidur usahakanlah untuk membereskan tempat tidur terlebih dahulu mulai dari merapikan sprei, membereskan bukubuku sampai kalau bisa semprot dulu pake minyak wangi, agar suasana rileks terbangun. Setelah itu usahakanlah kita mempunyai pakaian khusus untuk tidur, dengan tujuan agar lebih meresapi dan menjiwai, sekalian juga sebagai penegasan bahwa niat kita benar-benar untuk memenuhi kebutuhan jiwa dan raga kita.
Setelah itu berbaringlah dengan santai di tempat tidur. Dan jangan lupa, agar kita semua selama melepas lelah tak mendapat gangguan apapun, maka berdo’alah. Ingatlah kawan-kawan, sudah berapa banyak kiranya orang yang tidur ternyata tak bangun lagi, melainkan terus tiada dipanggil oleh Tuhan sang pemilik ruh.
Dalam menjalankan tidur, sebaiknya kita juga memerhatikan posisi tubuh yang baik, agar tidur kita berkualitas dan tubuh pun segar kembali. Di dalam buku ini saya ingin menawarkan kepada kawan-kawan mengenai posisi tidur ala Rasulullah Muhammad SAW.
Posisi tidur ini adalah posisi yang biasa dilakukan oleh nabi Muhammad saw. Anda tahu siapa beliau? Beliau adalah orang yang mampu menjalankan seluruh perilaku kehidupannya dengan rapi dan teratur. Prestasinya tak bisa disangkal, bahkan beliau pernah disebut sebagai manusia yang paling berpengaruh nomor satu selama sepanjang sejarah manusia di dunia ini.
Posisi tidur nabi Muhammad saw adalah sebagai berikut: Posisi miring ke sebelah kanan, kemudian beliau berbalik bertumpu sedikit pada sisi kiri agar proses pencernaan lebih cepat karena condongnya lambung di atas hati. Kemudian beliau kembali tidur bertumpu pada sisi kanan lagi, agar makanan segera larut dari lambung. Jadi posisi permulaan dan posisi terakhir tidur bertumpu pada sisi kanan. Selain bermanfaat bagi pencernaan, ada tiga manfaat lain yang bisa diambil dari posisi tidur ke sebelah kanan, yaitu:
-       Untuk jalan nafas, tidur miring mencegah jatuhnya lidah ke belakang yang dapat menyumbat nafas. Lain halnya jika tidur dalam keadaan terlentang, maka rileksasi lidah pada saat tidur dapat mengakibatkan penghalangan jalan nafas, penampakan dari luar berupa mendengkur.
-   Orang yang mendengkur mengakibatkan tubuhnya kurang oksigen, malah kadangkadang dapat menyebabkan henti nafas untuk beberapa detik yang akan membangunkan orang yang tidur dengan posisi demikian. Orang tersebut biasanya akan bangun dengan keadaan pusing karena kurangnya pasokan oksigen ke otak.
-   Untuk jantung, tidur miring ke sebelah kanan membuat jantung tak tertimpa organ lainnya ini karena posisi jantung yang memang berada lebih di sebelah kiri. Tidur bertumpu ke sebelah kiri menyebabkan curah jantung yang berlebihan karena darah yang masuk ke atrium juga banyak, sebab paruparu kanan berada di atas sedangkan paruparu kanan mendapatkan pasokan darah yang lebih banyak dari paruparu kiri.
-     Bagi kesehatan paruparu, paruparu kiri lebih kecil dibandingkan dengan paruparu kanan. Jika tidur miring ke sebelah kanan, jantung akan jatuh ke sebelah kanan, itu tak menjadi masalah karena paruparu kanan besar, lain halnya kalau bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paruparu kiri yang berukuran kecil.

Termasuk dalam posisi tidurnya nabi Muhammad saw ini juga adalah meluruskan punggungnya pada saat tidur, manfaatnya adalah supaya organorgan dalam tak tertekan, posisi tersebut juga, melancarkan peredaran darah.
Selanjutnya adalah sedikit menekuk kaki. Di dunia kedokteran seorang dokter akan meminta pasien menekuk kakinya jika dokter tersebut akan memeriksa perut pasien. Fungsi dari sedikit menekuk kaki adalah untuk mengendurkan otototot perut sehingga lebih mudah untuk diperiksa. Menekuk kaki sedikit pada saat tidur menolong organorgan dan otototot perut itu sendiri untuk rileksasi lebih sempurna sehingga tidur kita lebih nyaman.
Terakhir, yaitu dengan menggunakan telapak tangan sebagai bantal. Kita tentu sering mendengar bahwa posisi leher sangat mempengaruhi kualitas tidur. Leher yang tak lurus pada saat tidur menyebabkan sakit leher pada saat bangun dan biasanya ini menetap beberapa lama sehingga mengganggu aktifitas. Maha Suci Allah yang menciptakan tangan sedemikian rupa sehingga apabila kita melihat orang yang tidur dengan telapak tangan sebagai bantal maka antara kepala, leher dan punggung tercipta garis lurus.   
Ibnu Qayyim alJauziyyah berkata: Barangsiapa yang memperhatikan pola tidur dan bangun beliau (nabi Muhammad saw), niscaya mengetahui bahwa tidur beliau tersebut paling proporsional dan paling bermanfaat untuk badan, organ, dan kekuatan.
Posisi tidur tersebut lebih efektif jika kita tak menggunakan bantal, dengan tujuan agar aliran darah lancar dari kepala sampai ujung kaki.
“Berbaringlah tidur dengan posisi yang benar, tutuplah matamu, dan rasakanlah kedamaian di dalam hidupmu. Pikirlah bahwa ragamu itu menjadi ringan, dan kini ruhmu sedang melayang sedang menuju Tuhannya Yang Maha Indah. Itulah sugesti yang kiranya boleh kawan-kawan pakai dalam memulai tidur.
Tidurlah dengan benar kawan, dan jadilah orang besar. Yaitu mereka yang selalu berpikir dan selalu berjiwa besar dalam menghadapi segala masalah yang ada. Jangan jadikan permasalahanpermasalahan yang terjadi menjadi sebuah penghalang bagi kita untuk bisa menikmati lelapnya tidur pada malam hari. Sayangilah tubuh kita sebagai harta titipan paling berharga dari Tuhan Yang Maha Kuasa yang harus kita jaga dan penuhi hak-haknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar