Kamis, 09 Juli 2020

JANGAN GENGSIAN


Oleh: Qiki Qilang Syachbudy

Kesalahan terbesar yang dapat dibuat oleh seseorang
adalah tidak melakukan apaapa
(John Maxwell)


Kadang saya merasa lucu sekali dengan rasa gengsi ini. Soalnya banyak diantara kita, entah itu anak muda, orang tua, perempuan, lakilaki, kadang tak merasa bahwa dirinya sudah terserang penyakit gengsi.
Dalam buku ini saya definisikan tentang kata gengsi, yaitu merasa dirinya tak pantas untuk melakukan suatu pekerjaan yang halal padahal posisinya memungkinkannya untuk melakukan hal tersebut. Biasanya sifat gengsi ini identik dengan kepurapuraan atau mempersulit diri.
“Gengsi dong, masa naik mobil mewah kok makannya di warteg”,
“Gengsi dong, masa hari gini masih pake HP jadul”,
“Gengsi dong, masa hari gini masih jalan kaki”,
“Gengsi dong, masa anak sekolah (kuliah)an nyangkul di sawah”,
“Gengsi dong, masa sudah lulus sarjana ujungujungnya jualan”.
Selama saya berstatus sebagai siswa (mahasiswa), banyak diantara siswa (mahasiswa) yang sangat gengsian. Hal terkecil yang bisa kita ambil contoh adalah ketika ada siswa (mahasiswa) yang kekurangan uang, mereka hanya diam dan malah akhirnya mengurangi porsi makan. Padahal, mereka bisa kreatif dengan berbagai cara. Apalagi di zaman seperti ini, dengan bermodalkan HP saja kita bisa hidup. Sambil sekolah (kuliah), sambil jualan online! Bisa jualan makanan, fashion, buku, atau melayani jasa private ngajar dan lain sebagainya. Berbagai macam alternatif dapat kita temukan asal kita kreatif dan membuang jauh rasa gengsi.
Contoh lain yang biasanya mendasar adalah banyak siswa (mahasiswa) yang sudah tidak mau lagi membantu pekerjaan orang tua di rumah. Apalagi kalau orang tuanya seorang petani di sawah. Kadang anaknya itu lebih baik di rumah sambil main game daripada membantu orang tuanya ke sawah. Percayalah, bahwa sikap seperti itu tidak dibenarkan oleh setiap ajaran agama di dunia ini. Kita sebagai seorang siswa (mahasiswa) harus banyak berbuat dan harus berani bergulat dengan berbagai macam masalah kehidupan. Semakin banyak pengalaman batin yang kita dapatkan, semakin beranilah kita menjalani samudera kehidupan, sehingga kemudian kita akan merasakan bahwa dunia ini semakin luas. Gak percaya? Buktikan sendiri saja ya kawan-kawan?
Gengsi! Gengsi! Gengsi! itulah yang banyak membuat orang terbelenggu untuk mencapai kemajuannya. Padahal kawan-kawan, percayalah bahwa gengsi itu tak akan pernah membawa kita maju. Saya ulangi bahwa gengsi itu tak akan pernah membawa kita maju.
Saya yakin, bahwa kawan-kawan semua mengenal siapa itu Bill Gates. Tahukah kawan-kawan jika ia setelah DO (Drop Out) dari Universitas Harvard, sebelum menjadi milioner, pernah menjadi seorang office boy? Kisah Bill Gates hanya satu dari sekian juta kisah orang sukses yang berani bergulat dengan masalah kehidupan. Di luar sana masih banyak orang sukses yang lahir dari kesederhanaan keadaan, lalu mereka melakukan hal apapun tanpa rasa gengsi untuk menjadi seorang yang hebat. Sedangkan orang yang merasa gengsian di dalam dirinya, mereka hanya bisa meratapi kehidupan, sebab baginya dunia ini terasa sempit. Dengan kata lain, orang pemberani adalah orang yang melihat dunia ini dari sudut pandang optimis, sedangkan orang gengsian melihat dunia ini dari sudut pandang pesimis.
Lalu pertanyaannya, bagaimanakah untuk menghilangkan rasa gengsi itu dari dalam hati kita?
Kawan-kawan, lawan dari kata gengsi adalah berani, rendah hati, dan jujur pada diri sendiri demi kemajuan kita. Imam alGhazali pernah berkata bahwa segala penyakit di dalam hati (salah satunya “gengsian”), cara melawannya yaitu dengan metode atau terapi kebalikannya. Lebih lanjutnya kawan-kawan bisa praktekan tipstips di bawah ini:

1.  Beranilah akan segala tantangan yang menghadang, jangan gentar, asal benar, maka kita pasti bisa melakukannya dengan benar dan lancar. Kadang pandangan orang membuat kita ciut, tapi percayalah, yakinkan dan bulatkan tekad, berjalan terus, jangan pedulikan seberapa jauh kawan-kawan berjalan, yang terpenting adalah tak pernah berhenti dan berputus asa. Percayalah, orang lain pada suatu saat akan mengucapkan selamat atas keberhasilan kawan-kawan. So, keep your confidence to do in the right track, ok???
2.    Rendah hatilah. Rendahkanlah hatimu maka Tuhan akan meninggikanmu, dan janganlah engkau tinggi hati, karena Tuhan yang akan merendahkanmu.
Rendah hatilah pada setiap saat, entah kita seorang yang berpangkat atau memiliki jabatan tertinggi dalam sebuah organisasi. Sudah seharusnya kita tidak merasa gengsi untuk menyapa terlebih dahulu atau duduk di bagian paling belakang atau memakai pakaian yang sederhana. Biasakanlah dari mulai dini halhal seperti itu, dan selalu teladanilah sifatsifat pemimpin dunia yang sukses. Mereka yang selalu menggantungkan citacitanya di langit dan tetap meletakkan hatinya di bumi.
3.  Jujur terhadap diri sendiri dan orang lain. Dalam hadits di katakan: “Qulil Haqqa walaw Kaana Murran: Katakanlah dengan jujur walau jujur itu pahit”. Kalau kita merenungi kembali hadits tersebut, sebetulnya jujur itu manis dan menguntungkan, tapi banyak diantara kita yang kurang jujur dalam kehidupan ini. Jujurlah ketika kita sedang tak berdaya, jujurlah ketika kita sedang berada dalam kesulitan, jangan pernah merasa kita ini senior atau orang yang lebih tinggi kedudukannya dari saudarasaudara kita.
Hiduplah sederhana, hiduplah seadanya, sekemampuan kita. Membual dan mengumbar omong kosong hanya akan menjerumuskan kita ke dalam jurang kehinaan. Haruslah kita ingat semua bahwa hidup ini terdiri dari beberapa episode. Ada episodenya kita hanya makan dengan nasi saja, ada episodenya kita makan dengan banyak lauk yang enakenak.
           
Lalu apakah kita sekarang masih gengsi? Percayalah kawan-kawan, bahwa hidup ini adalah seperti sedang bersenda gurau atau seperti sedang bermain saja. Nikmati saja hidup ini dengan tanpa beban rasa gengsi di hati. Lepaskan segera kata itu beserta akarakarnya dari dalam hati kita. Kini jadilah kita sebagai orang yang selalu berani, rendah hati, dan jujur. Laluilah jalan bebas hambatan tanpa rasa gengsi. Percayalah, bahwa hari esok adalah milik kita. Karena pada akhirnya, sejarah telah banyak membuktikan bahwa orang yang selalu all out dalam kehidupan tanpa rasa gengsi, pada akhirnya mereka akan banyak menuai kesuksesan dan kemajuan di masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar